Bagi Fauzi Baadilla, lokasi syuting ternyata bisa menjadi daya tarik untuk dirinya membintangi sebuah film. Seperti yang terjadi pada film terbarunya yang berjudul Lost in Papua. Pria yang kerap dipanggil Ozi ini mengungkapkan bahwa Papua merupakan lokasi yang menarik, apalagi sejak kecil kata-kata Merauke sering didengarnya, semakin membuat penasaran dirinya untuk bisa langsung melihat daerah yang menawarkan keindahan alamnya itu.
“Yang menarik medannya berat, banyak hutan Mangrove, jaraknya jauh banget, dan daerah sana cukup keras, mulai dari iklimnya juga orang-orangnya. Memang kalo dari luar orang-orangnya terlihat keras, tapi kalo kita kenal lebih dekat ternyata mereka ramah-ramah,” ungkap Ozi dalam acara jumpa pers Lost in Papua di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta (19/03).
Tak hanya lokasi saja yang membuat Ozi tertarik dengan film produksi PT. Nayakom Mediatama dan Merauke Ent. Production ini. Perannya sebagai David yang tersesat di hutan belantara Papua ternyata juga membuat dirinya tertantang. Ya, pasalnya dalam adegan tersebut, tak hanya tersesat, Ozi juga diperkosa oleh suku misterius.
“Saya tersesat di suatu hutan belantara, lalu saya diculik dan diperkosa oleh suku misterius, mudah-mudah (bagian) ini nggak disensor,” ujarnya.
“Untuk perannya sih nggak sulit, tapi sulitnya gimana cara bikin lawan main nyaman, nggak kaku, grogi, dan mati gaya, karena mereka baru sekali main film. Jadi tugas saya lebih karena kadang-kadang saya juga ngebantu nge-direct juga,” tambah pria kelahiran Kairo itu.
Lost in Papua merupakan film garapan Irhamachobahtiar yang turut diperankan oleh Fanny Fabriana, Didi Petet, Edo Borne, dan pemeran asli suku di Papua sana, Piet Pagau dan Petrus Taro. Lost in Papua rencananya akan rilis pada 10 Maret 2011. (21cineplex)
0 komentar:
Posting Komentar